Orang Desa Nggak Main Saham? Emang Boleh Presiden Ngomong Gitu

    Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Analoginya gini, misal kita membangun peternakan ayam lalu ayam yang kita urus itu bertumbuh besar dan baik berarti peternakan ayam (Perusahaan). Setelah itu, ada beberapa orang yang ingin ayamnya diurus sama kita lalu ayamnya bertumbuh besar dan punya anak. Nah, anak ini nanti dibagi 2 maka anak ayam (saham). 

Sudah ya kita membahas sedikit pengertian saham. Untuk negara tercinta ini yaitu Indonesia sebenarnya selama 5 tahun belakangan bagus dan sehat. Hanya saja entah mengapa di tahun 2025 ini pergerakan saham di Indonesia mengalami kemunduran. Bahkan, sampai mengalami trading halt. ya kalau dilihat dari segi politik dan ekonomi, sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa membuat Indeks Saham sendiri menjadi Trading Halt seperti terkuaknya kasus korupsi, anggaran yang menurun dan lain sebagainya. Sebenarnya ini bagus sih menurut gue sendiri, karena ini merupakan tembakan pertama untuk memborong saham yang lagi diskon. 

Tapi, jujur aja ya.. gue sebagai investor kecil lumayan kesel juga sih. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok parah, harga saham pada babak belur, dan portofolio yang tadinya hijau jadi kayak lampu merah. Rasanya kayak abis jatuh terus ketimpa tangga. Padahal, pasar saham Indonesia tuh sempet keren banget, investor asing banyak masuk, ekonomi domestik stabil, dan kita sebagai investor ritel mulai pede nabung saham. Eh, tiba-tiba semua berantakan. 

Nah, di tengah kekesalan para investor ritel yang lagi meratapi portofolio merah, tiba-tiba ada press conference dari presiden buat nanggepin kejadian ini. Bukannya kasih statement yang menyenangkan, justru ada pernyataan kontroversial yang bikin kuping gue agak panas. Presiden bilang, "Orang desa nggak main saham.."

Seriusan? Ini bercanda atau gimana sih? Bukannya makin tenang, statement ini malah kayak bensin yang disiram ke api. Masa iya sih, orang desa nggak boleh main saham? Emang saham itu ga penting apa buat negara kita? Bukannya semakin bagus IHSG itu menarik para investor asing. Ini gimana sih, emang juru penulis atau penasehatnya ga bisa ngasih tau apa itu IHSG. Aneh bener pernyataannya yang dipentingin pangan, pangan dan Makan Bergizi Gratis.

Oke, kita semua tahu MBG itu program yang selalu anda agungkan, tapi mbok ya mikir juga, IHSG itu penting buat pertumbuhan ekonomi negara. Kalau ekonomi negara babak belur, gimana kita bisa menarik perhatian investor asing? Gimana negara ini mau dipercaya kalau indikator ekonominya jeblok?

Apa iya, semua hal harus berujung di pangan doang? Memangnya kita nggak butuh investasi jangka panjang? Kalau IHSG terus anjlok, yang rugi bukan cuman investor gede, tapi juga masyarakat kecil yang baru belajar nabung saham. Jangan lupa, banyak orang desa yang sekarang juga udah  mulai paham pentingnya investasi. Mereka bukan cuman mikirin hari ini makan apa, tapi juga masa depan keluarganya. 

Presiden itu kan pemimpin buat semua kalangan. Jadi, rasanya aneh banget kalau ngomong seolah-olah saham itu cuma buat orang kota. Di mana letak keadilan dan keberpihakan buat rakyat kecil yang mau berkembang? Bukannya harus didukung biar mereka juga punya akses ke dunia investasi?

Kalau ekonomi negara cuman fokus ke pangan doang tanpa memperhatikan pasar modal dan sektor lain, ya siap-siap aja negara ini makin ketinggalan. Investora asing tuh nggak bakal mau masuk kalau pasar kita amburadul. Jadi, kalau mau benerin ekonomi, ya benerin semuanya, bukan cuman fokus di satu sisi. 

Sampai kapan kita mau terus-terusan mikir pendek? IHSG itu bukan cuma grafik naik turun, tapi cerminan kesehatan ekonomi negara. Kalau yang diurus cuman pangan, sementara investasi diabaikan, jangan heran kalau ekonomi kita jalan di tempat.

Komentar

Postingan Populer