CERPEN 2020

 Corona

Sebenarnya aku tidak mau membahas masalah ini. Ya karena gabut, bingung, dan bosan dirumah aku memutuskan untuk membuat sepenggalan cerpen. Cerpen ini kita mulai dari sebuah penyakit. Penyakit adalah kondisi abnormal tertentu secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh makhluk hidup, dan bukan diakibatkan oleh cedera eksternal apapun (menurut Wikipedia). Kalau menurut aku sendiri, penyakit adalah suatu kondisi yang membuat tubuh makhluk hidup sakit. Lebih mudah dicerna kan pembahasan aku daripada pembahasan wikipedia. Sejujurnya aku membahas masalah ini disebabkan penyakit yang menggangu kehidupanku di tahun 2020. Pasti kalian sudah tahu penyakit itu bernama Corona. Penyakit yang berasal dari Wuhan, China. Banyak berita menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh suatu binatang yang dimakan oleh orang China. Tapi bukan hanya itu saja, cara penyajiannya juga itu hampir sama dengan penyajian makanan di India yang masih terbilang kurang sehat. Ada juga berita yang beredar bahwa Corona ini sudah ditemukan pada tahun 1964 oleh Dr. Almeida dan sudah diramalkan akan viral di tahun 2020. 

Setelah membahas sedikit gambaran Corona dan sejarah yang sedikit. Mari kita menikmati Cerpen yang gak tahu ini akan ada yang baca atau tidak.

Farel itulah namaku. Sejak virus Corona ini merombak negara Indonesia, kehidupan ku mulai berubah perlahan. Banyak warga yang terjangkit virus Corona, bahkan di Indonesia sudah mencapai 100K yang terjangkit virus Corona. Wah, kalau di youtube sudah dapat Silver Play Button tuh. Corona ini sudah banyak menggangu kehidupan manusia. Antara lain: Pekerjaan, kebutuhan primer dan lain sebagainya. Ayahku sendiri merupakan seorang pedagang bakso keliling sedangkan ibuku merupakan seorang pekerja Laundry yang baru di pecat diakibatkan pemilik Laundry itu terjangkit virus Corona. Alhasil Ibuku disuruh karantina mandiri di rumah kami. Aku seorang Siswa SMA yang bersekolah di SMAN SUKAADIL. Saat sekolah tatap muka, aku merupakan siswa yang aktif belajar dan sering mengikuti organisasi. Sejak datangnya dia, aku sekarang susah untuk belajar, bahkan untuk belajar via Online saja aku harus datang berkunjung kerumah sahabatku yang bernama Ahmad. Ahmad merupakan anak orang kaya. Ayahnya merupakan Bos dari perusahaan JNT sedangkan ibunya merupakan guru di SD. Dia merupakan sahabat ku sejak mulai memasuki TK. Kami berkenalan pun karena kami duduk bersampingan. Keluarga nya sangat dekat denganku sampai-sampai aku seperti dianggap keluarga mereka. Ahmad tidak keberatan, Ahmad sering menggangap ku seperti seorang kakak. Karena setiap ada masalah aku selalu ada disamping Ahmad. Sejak sekolah via Online, aku sering berkunjung kerumah Ahmad untuk belajar. Aku tidak memiliki sebuah Smartphone. Jangankan untuk membeli Smartphone, untuk makan kehidupan sehari-hari pun susah. Tapi aku selalu bersyukur, karena masih banyak orang diluar sana yang lebih membutuhkan dibanding aku.

Lanjut Part 2............................................................................................................

Komentar

Postingan Populer