KISAH BG DAN SLAMET : Dirgahayu Indonesia

Pada waktu 17-Agustus-2018. Gue dan Slamet pergi ke Upacara yang bertempat di desa Ruhui Rahayu. Pada waktu itu cuaca pagi hujan, jadi jalan nya tidak mendukung. Disebabkan karena jalannya merupakan keluar masuk nya pembuatan pasar Induk. Wajar lah, desa gue mau jadi kota jadi harus ada persiapan yang mantap. Saat pukul 07.15 WITA. Slamet dan gue pergi ke desa tersebut dengan menggunakan motor tua bapak saya yang bernama Si Entong. Itu motor sudah tua banget dari bapak gue nikah sama emak gue sampai sekarang. Akan tetapi, Kelemahan motor tersebut adalah Susah untuk dinyalakan. Untuk menyalakan motor tersebut kita membutuhkan perasaan. Motor loh ada perasaan. Lanjut ke Slamet. Saat sesampainya dijalan Neraka tersebut. Slamet menggunakan motor sangat laju sampai-sampai Tas kesayangan gue jatuh.
"Bentar met, tas gue jatuh"
"Cepetan agak lambat ini, lagian juga hujan"Kesal Slamet
"Elu marah lah sama tuhan, kok sama gue"

Ternyata si Slamet tidak memperdulikan gue ngomong. Dia sangat kesal terhadap hujan tersebut karena sepatu yang baru ia cuci kotor lagi. Padahal ibunya menyarankan agar memakai sepatu Booth. Akan tetapi ia tidak mendengarkan ucapan emaknya tersebut jadi dia kena karmanya. Setelah selesai melewati jalan tersebut. Ternyata di sana Sekumpulan geng gue sudah pada ngumpul. Ternyata mereka juga bernasib sama. Dari Jaket yang dikenakan sampai jelana itu kotor semua akibat jalan tersebut. Tapi mereka tak pantang menyerah mereka tidak mempedulikan pakaian tersebut. Mereka hanya mempedulikan Upacara.

Akhirnya Upacara dimulai. Para Anggota Paskibra berkumpul sesuai yang diminta oleh guru kami yaitu Sersan Oscar. Walaupun ia tentara kami menggangap dia sebagai guru. Kami sering berkunjung ke Koramil untuk Latihan dan pembinaan fisik dari mereka sekalian belajar lah. Para Siswa-siswa berkumpul di lapangan yang kotor dan becek. Tapi mereka tidak peduli akan hal tersebut hingga upacara selesai. Slamet sangat bersemangat jika ada upacara 17 Agustusan karena bagi dia itu merupakan hari raya bagi bangsa Indonesia.

"Gue akan selalu ada untukmu Negeri" itulah kata-kata yang ia lontarkan dari mulut nya.

Saat Upacara selesai, Slamet dan Gue berfoto-foto menggunakan kamera teman gue. Ia meminta difotokan sekalian dengan benderanya. Karena baginya itu merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Ia akan sangat marah jika ada yang mengejek negaranya

Komentar

Postingan Populer